Klo kita2 pertama kenal dengan sistem operasi linux, pasti kita bingung memilih berbagai macam distro linux yang tidak terhitung jenisnya. namun dari berbagai jenis distro tersebut hampir ada beberapa persamaan di jenis dekstop yang di pakai. dekstop environment sering disebut juga dengan GUI.

GUI adalah singkatan dari graphical user interface atau yang dalam bahasa indonesia-nya  antarmuka pengguna grafis. GUI adalah metoda interaksi secara grafis antara pengguna dan komputer. GUI adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik, ikon, menu, dan menggunakan perangkat penunjuk ( pointing device) seperti mouse atau track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa diringkas dalam konsep WIMP ( window, icon, menu, pointing device).

Ada beberapa jenis dekstop environment di linux. di antaranya adalah:

1. KDE

KDE (K Desktop Environment) adalah lingkungan desktop (desktop environment) dan platform pengembangan aplikasi yang dibangun dengan toolkit Qt dari Trolltech. KDE berjalan pada banyak ragam sistem Unix, termasuk Linux, BSD, dan Solaris. Terdapat pula versi KDE untuk Mac OS X dengan bantuan lapisan X11 dan untuk Microsoft Windows dengan bantuan Cygwin. Keunggulan utama KDE adalah kemudahan pemakaian, fleksibilitas, portabitilis, dan kekayaan fitur. KDE dikembangkan sejalan dengan KDevelop, paket pengembangan perangkat lunak, dan KOffice, paket aplikasi office. Huruf “K” mulanya adalah untuk “Kool”, tetapi selanjutnya diganti menjadi “K” saja, yang berarti “Aksara pertama sebelum ‘L’ (untuk Linux) dalam alfabet Latin.” Maskot dari proyek KDE adalah naga hijau bernama Konqi. Konqi dapat dijumpai di berbagai aplikasi, termasuk tatkala user hendak log out dan pada layar “Tentang KDE”. (id.wikipedia.org).
2. GNOME


GNOME (atau GNU Network Object Model Environment) merupakan sebuah ‘computer desktop environment‘ untuk sistem operasi UNIX dan UNIX-like seperti Linux, BSD dan Solaris. GNOME adalah desktop resmi dari proyek GNU. Proyek GNOME dimulai sejak Agustus 1997 oleh Miguel de Icaza dan Federico Mena dengan tujuan menyediakan free software desktop untuk sistem operasi GNU/Linux. Dua jenis lingkungan yang disediakan GNOME adalah: (1) The GNOME desktop environment, sebuah intuitive dan attractive desktop untuk end-users, dan (2) the GNOME development platform, sebuah framework yang luas untuk membangun aplikasi yang dapat diintegrasikan diseputar desktop. (gudanglinux.com/). GNOME tidak saja merupakan sebuah window manager, tapi merupakan sebuah sistem desktop yang mudah untuk berinteraksi dengan banyak sistem dan platform. Hal ini dikarenakan GNOME menggunakan CORBA (Common Object Resource Broker Architecture). GNOME dibuat berdasarkan lisensi GNU, hal ini membuat GNOME lebih diterima dalam dunia open source jika dibandingkan dengan KDE.

3. XFCE

Xfce adalah sebuah desktop yang kencang dan ringan untuk sistem operasi Linux. Dirancang untuk produktifitas dan sangat mudah dikonfigurasi dengan tetap mengikuti spesifikasi Freedesktop. Tidak seperti desktop-desktop lain yang lebih berat seperti GNOME dan KDE, Xfce menggunakan daya sistem yang lebih sedikit. Sebagai tambahan, Xfce menyediakan modularitas yang bagus dan dependensi yang lebih sedikit; tidak memakan banyak ruang harddisk dan waktu yang panjang untuk menginstalnya. Xfce dapat diinstal pada beberapa platform UNIX. Diketahui untuk mengkompilasi pada Linux, NetBSD, FreeBSD, OpenBSD, Solaris, MacOS X dan Cygwin, pada x86, PPC, Sparc, Alpha (dikutip dengan sedikit penyesuain dari paidjo.web.id). Nama Xfce awalnya berdiri untuk XForms Common Environment, tapi sejak Xfce ditulis ulang selama dua kali, maka Xfce tidak lagi menggunakan toolkit XForms. Adapun namanya tetap, tapi F dijadikan huruf kecil (bukan “XFce”, tetapi “Xfce”). Saat ini, akronim ini tidak berarti apa-apa (saran: X Freakin ‘Best Environment). (terjemahan bebas dari wiki.xfce.org)

4. LXDE

LXDE, Lightweight X11 Desktop Environment, adalah sebuah lingkungan desktop yang ringan dan cepat. LXDE dirancang agar ramah bagi pengguna dan desainnya ramping, ini untu menjaga agar penggunaan sumber daya tetap rendah. LXDE menggunakan RAM dan CPU berkemampuan rendah namun tetap kaya fitur sistem operasi. Penggunaan sumber daya yang rendah inilah yang membuat LXDE hemat energi. (wiki.lxde.org/)

5. XPDE

XPDE, adalah lingkungan desktop untuk Linux di x86. XPde adalah sebuah Desktop Environment yang dibangun dengan Kylix. Tampilannya mirip Windows, bisa hidup bersama sebagai session gdm/kdm. (linux.or.id/)

Sebetulnya masih banyak lagi dekstop environment yang lain. namun beberapa diantaranya seperti yang disebutkan diatas.